MALANG – Polres Malang kembali menggelar Forum Jumat Curhat sebagai langkah inovatif untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Kali ini, acara tersebut diselenggarakan di kantor Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (2/8/2024).
Kegiatan ini dipimpin oleh Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih, didampingi oleh pejabat utama Polres dan Muspika Kecamatan Kepanjen. Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, paguyuban kepala desa, komunitas, dan elemen masyarakat Kepanjen.
Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, menyampaikan bahwa Forum Jumat Curhat bukan hanya menjadi wadah untuk menyampaikan keluhan masyarakat, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi dan memperkuat kerjasama.
Wakapolres juga mengungkapkan jika keamanan merupakan modal utama yang harus dipelihara bersama. Semua pihak memiliki peran penting dalam mengedukasi dan menjaga ketahanan komunitas.
“Keamanan adalah prasyarat mutlak untuk menjalankan berbagai aspek kehidupan dengan baik,” kata Kompol Imam Mustolih, Jumat (2/8).
Kompol Imam juga menyoroti pentingnya pemahaman teknologi dalam era digital ini. Kegiatan masyarakat bisa dilihat oleh masyarakat luas melalui kecepatan akses media sosial. Namun, pihaknya mengimbau masyarakat juga harus waspada terhadap berita yang tidak benar dan sumber informasi yang tidak jelas.
“Semua orang kini bisa menjadi jurnalis dan opini bisa terbentuk di dunia maya. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menyaring informasi,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakapolres Malang juga menyampaikan permohonan maaf khususnya dari Polres Malang atas tragedi Kanjuruhan. Ia memastikan bahwa Polres Malang dan Forkopimda akan selalu hadir dan mendukung keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
“Mari kita tingkatkan kesadaran hukum dan ketahanan komunitas untuk mencegah kejahatan. Kesadaran kolektif harus dimulai dari diri kita sendiri dan keluarga,” ujar Kompol Imam.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam Forum Jumat Curhat kali ini adalah masalah knalpot brong yang disampaikan oleh Sujud, Kepala Desa Curungrejo. Ia menyatakan bahwa knalpot brong sangat mengganggu ketenangan warga, terutama di jalan desa.
Selain itu, kondisi jalan raya yang sudah diperbaiki menyebabkan pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Jalur jalan di desa Curungrejo yang sudah bagus malah memicu pengendara sepeda motor untuk melaju melebihi batas kecepatan,” ungkap Sujud.
Menanggapi hal ini, Kompol Imam Mustolih menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti masalah infrastruktur jalan melalui Satlantas Polres Malang. Wakapolres menugaskan Unit Kamsel Satlantas Polres Malang untuk segera turun ke titik rawan kecelakaan guna menentukan tindakan yang dibutuhkan.
“Sementara itu edukasi mengenai knalpot brong juga perlu dimulai dari dalam keluarga dan pendidikan. Kami akan menempatkan personel di simpang-simpang jalan untuk memantau,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta, menambahkan bahwa sepeda motor menjadi penyumbang terbesar kecelakaan. Kepolisian akan melakukan upaya-upaya pencegahan guna meminimalisir dan menekan angka kecelakaan.
“Kami akan memasang speed bump di titik-titik rawan kecelakaan dan melakukan penindakan elektronik melalui ETLE atau tilang elektronik di simpang-simpang jalan,” ungkap AKP Adis.
Dengan forum seperti Jumat Curhat, Polres Malang berharap dapat terus mendekatkan diri dengan masyarakat dan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Malang. Forum ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi yang efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.